Ragam Kegiatan Pencarian Dana



Artikel lepas
Ragam Konsep Penggalangan Dana

1.       Proposal
Pembuatan Proposal dan kemudian mencari donatur adalah hal yang paling lazim dan sering dilakukan panitia pencarian dana.
Kelebihan: Efektif, dana yang diperoleh biasanya dalam jumlah besar, waktu pengumpulan relatif singkat.
Kekurangan: Donatur tidak memperoleh imbal balik apa pun (selain misalnya panitia menyediakan sertifikat ucapan terima kasih)
Penting untuk diperhatikan : Penyajian dalam proposal haruslah jujur, menarik dan informatif sehingga dapat memperoleh kepercayaan dari calon donatur.

2.       Partnership
Umumnya dilakukan bila Donatur adalah pihak pengusaha atau perusahaan yang selain menyumbangkan dana juga mengharapkan bidang usahanya atau produknya dipromosikan (ada imbal balik)
Kelebihan: Donatur memperoleh imbal balik berupa promosi terhadap bidang usaha atau produknya. Bisa dilakukan untuk jangka pendek maupun jangka panjang tergantung kesepakatan di awal.
Kekurangan: Objek / Donatur terbatas, hanya untuk kalangan pengusaha atau perusahaan saja. Kekurangan lainnya adalah bila bidang usaha atau produk tidak cocok dengan jenis kegiatan maka akan menjadi ‘kontradiksi’. Contoh organisasi Kaum Muda menyelenggarakan kegiatan Olah Raga namun donaturnya adalah perusahaan rokok, maka akan menimbulkan polemik di dalam kegiatannya tersebut dari sisi kesehatan.

3.       Kartu ‘KAWAN’ – Kartu ‘SOBAT YESUS’ – dan sejenisnya
Sama dengan Proposal namun untuk skala yang lebih kecil. Media yang digunakan untuk menjaring donatur adalah ‘kartu’ atau ‘tiket’. Efektifitas penggalangan dana sama seperti pada Proposal namun nominal yang diharapkan terkumpul biasanya tidak terlalu besar dan kegiatan yang didukungnya pun tidak terlampau besar pula.

4.       Trading / Penjualan
Teknik pencarian dana ini pun paling lazim dilakukan dalam pencarian dana, yakni dengan menjual produk atau jasa dan keuntungannya atau profitnya diperuntukan untuk keperluan pencarian dana tersebut.
Kelebihan: Donatur memperoleh produk atau jasa. Bisa dilakukan kapan pun dan dalam jangka waktu singkat atau jangka waktu yang lama.
Kekurangan: Dibutuhkan relawan untuk menyediakan dan atau mengolah dan mengelola produk atau jasa yang hendak dijual.
Perlu diperhatikan: Produk atau jasa yang dijual baiklah tetap dalam range yang logis agar calon donatur yang membeli produk atau jasa tersebut tetap merasakan pembelian yang dilakukannya masih reasonable dan saling menguntungkan.
Trading atau penjualan beragam jenisnya. Berikut kami sajikan contoh-contoh penjualan yang biasa dilakukan dalam pencarian dana di lingkungan Gereja.
a.       Penjualan perlengkapan rohani (buku, cd, rosario, dll)
Panitia atau pengelola memperoleh barang-barang dari produsen atau distributor tertentu untuk memperoleh harga grosiran kemudian menjualnya kembali dengan harga normal.
Penjualan makanan / minuman
Panitia atau pengelola menyediakan makanan / minuman yang diolahnya sendiri untuk kemudian dijual kembali.
b.      Penjualan jasa
Panitia atau pengelola menyediakan jasa yang ditawarkan kepada calon donatur, misalnya jasa mencuci mobil / motor, jasa parkir, jasa pengantaran barang / parcel, dan lain-lain.
c.       Garage Sale / Penjualan barang bekas layak pakai
Panitia atau pengelola mengumpulkan barang-barang bekas layak pakai yang mempunyai nilai jual kembali dari para donatur, kemudian mengatur proses penjualannya kembali melalui stand atau pasar barang murah. Barang-barang yang umumnya memiliki nilai jual adalah, pakaian, sepatu, tas, buku-buku, perlengkapan elektronik, perkakas rumah tangga, peralatan rumah tangga, kendaraan, dll.
d.      Penjualan ‘loak’
Panitia atau pengelola mengumpulkan barang-barang bekas dari donatur yang akan dijual langsung ke vendor barang loak. Barang-barang yang umumnya dikumpulkan dan dijual ke vendor loak misalnya koran bekas, majalah bekas, besi-besi bekas, dan lain-lain.

5.       Lelang
Panitia atau pengelola mengumpulkan barang-barang (bisa berupa makanan atau barang lainnya) dari donatur dan kemudian mengatur proses lelangnya di suatu tempat yang disepakati lokasi dan waktunya. Kemudian para calon donatur lainnya melakukan lelang untuk memperoleh barang-barang tersebut setelah sebelumnya Panitia atau pengelola menyampaikan informasi lengkap dan jelas dari barang-barang tersebut serta maksud dan tujuan pengumpulan dana melalui lelang tersebut.

6.       Konser atau pertunjukan keliling
Konsep pencarian dana dengan mengadakan konser atau pertunjukan keliling lazim dilakukan oleh suatu organisasi yang memiliki keahlian tertentu, misalnya paduan suara. Mereka akan berkeliling untuk menyelenggarakan paduan suara dari gereja ke gereja dan berharap dukungan jemaat menjadi donatur terhadap maksud dan tujuan pencarian dana mereka. Selain paduan suara, bentuk pertunjukan lain yang sering dilakukan adalah pertunjukan musik, drama dan lainnya.


7.       Tabungan Aksi
Biasanya dilakukan untuk komunitas yang tidak terlalu besar. Konsepnya adalah dimana para donatur berkomitmen secara rutin menyetorkan uang dalam jumlah tertentu yang sama setiap periodenya, bisa mingguan maupun bulanan.
Kelebihan: Panitia atau pengelola dapat mengetahui secara pasti berapa nilai dana yang akan diperoleh setiap periodenya
Kekurangan: Dana terhimpun dalam waktu yang relatif lama. Hanya cocok digunakan bila target penghimpunan dana dalam jangka waktu yang tidak mendesak.

Demikian ragam konsep pencarian dana yang semoga bisa menginspirasi rekan-rekan. Selain apa yang tertulis di atas, masih banyak ragam lainnya dalam hal pencarian dana. Yang utama dari proses pencarian dana ini adalah keterbukaan informasi, kejujuran dan kepercayaan haruslah diutamakan agar kerja keras kita dalam mencari dana menjadi berkah bagi kita dan sesama kita.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Thanks ya mas sharingnya

Unknown mengatakan...

Thankyuuuu